Kenapa Gen Z Suka Baju Thrifting? Tips Memilih & Pro-Kontra yang Wajib Kamu Tahu

Baju thrifting — baju bekas yang masih layak pakai — makin digemari oleh Gen Z. Berikut ini alasan-alasan kenapa tren ini booming, cara memilih yang tepat, serta kelebihan dan kekurangannya.
Alasan Kenapa Baju Thrifting Diminati Gen Z
- Kesadaran Lingkungan dan Etika
Gen Z punya perhatian besar terhadap isu sustainability. Mereka sadar industri fashion cepat (“fast fashion”) menghasilkan limbah tekstil, emisi karbon, dan kadang eksploitasi tenaga kerja. Dengan membeli baju bekas, mereka ikut mengurangi produksi baru dan sampah pakaian. - Harga Lebih Terjangkau
Baju thrifting biasanya jauh lebih murah daripada membeli barang baru, terutama jika bermerek atau unik. Ini membantu Gen Z tetap tampil modis tanpa harus menguras dompet. - Unikitas & Ekspresi Diri
Karena tiap barang preloved itu unik, peluang untuk menemukan gaya yang beda sangat besar. Ini cocok dengan keinginan Gen Z yang ingin tampil beda dan punya identitas sendiri. - Trend & Influencer
Media sosial dan influencer juga mendorong minat thrifting. Banyak konten haul thrifting, “thrift flips”, atau tips styling barang bekas yang membuatnya tampak keren dan inspiratif. - Pertimbangan Ekonomi & Lifestyle
Dengan kenaikan biaya hidup, banyak Gen Z memilih untuk lebih hemat. Thrifting menjadi alternatif yang masuk akal baik untuk gaya hidup sehari-hari maupun untuk kebutuhan fashion tertentu.
Cara Memilih Baju Thrifting yang Tepat
Agar tidak kecewa, berikut tips memilih baju preloved:
- Periksa bahan dan jahitan
Sentuh kainnya, cek apakah benangnya kuat, jahitannya rapi, tidak ada lobang atau jahitan yang lepas. Barang dengan jahitan buruk cepat rusak. - Cek kondisi fisik & kebersihan
Pastikan tidak ada noda membandel, bau tidak sedap, atau bagian yang sulit diperbaiki seperti resleting rusak atau kancing hilang. - Ukuran & bentuk tubuh cocok
Karena barang bekas, ukuran bisa berbeda dari standar masa kini. Coba pakai bila memungkinkan, atau cek ukuran dan bandingkan dengan pakaian kamu yang sudah nyaman dipakai. - Keaslian & merek (jika merk penting)
Lihat label, jahitan dalam, kualitas bahan. Cari tahu ciri khas produk dari merk itu agar tidak tertipu barang KW atau tiruan. - Style dan tren pribadi
Pilih barang yang kamu suka, fleksibel dipadu padankan, bukan hanya karena murah. Barang yang kamu suka akan lebih sering dipakai. - Cek reputasi toko/thrift seller
Apakah mereka jelas tentang kondisi barang, apakah mereka memberikan foto detail, kebijakan retur (jika online), dan review pelanggan.
Kelebihan & Kekurangan Baju Thrifting
| Kelebihan | Kekurangan |
| Ramah lingkungan – Mengurangi limbah, memperpanjang umur pakaian. | Keterbatasan stok – Sulit menemukan ukuran, warna, atau model tertentu. |
| Harga lebih murah – Bisa dapat barang bagus dengan harga jauh lebih rendah. | Kondisi bisa tidak sempurna – Ada potensi cacat kecil, bau, atau bekas pemakaian lama. |
| Unik & berbeda – Kesempatan eksplorasi gaya yang tidak pasaran. | Perlu usaha lebih – Mencari thrift store, mengecek barang satu-satu, mungkin harus tailor jika ada yang perlu disesuaikan. |
| Fashion lebih berhati-hati – Mengurangi konsumsi impulsif dan fast fashion. | Masalah kebersihan dan kenyamanan – Kadang sulit memastikan barang benar-benar bersih atau tidak dilapisi bahan kimia tertentu. |
| Nilai emosional & cerita – Pakaian punya sejarah, bisa lebih “nyambung” secara pribadi. | Kurang garansi & layanan purna jual – Tidak ada jaminan seperti di toko baru, sulit retur jika rusak setelah dipakai. |
Thrifting bukan cuma soal menghemat uang, tapi juga soal gaya hidup: sadar lingkungan, ekspresi diri, dan memilih unikitas. Meski begitu perlu selektif agar yang kamu beli benar-benar nyaman, layak pakai, dan sesuai selera.
