Spoiler

Sinopsis Film Anaconda 2025: Lucu tapi Merinding

Bayangkan seekor ular gede banget, tapi sekarang sudah upgrade: bukan cuma bisa melilit manusia, tapi juga paham algoritma TikTok. Ya, betul. Anaconda 2025 bukan lagi soal hewan buas di hutan Amazon, tapi soal bagaimana kapitalisme membuat segala sesuatu—bahkan ular—ikut jadi konten.

Film ini dimulai ketika sekelompok influencer nekat bikin vlog ekspedisi di pedalaman, demi konten “Survive 24 Jam di Sungai Penuh Misteri”. Yang mereka nggak sadar, sungai itu udah jadi homebase seekor anaconda purba, hasil eksperimen genetik perusahaan farmasi yang nggak transparan (ya biasalah, korporasi ngaku “demi kesehatan umat manusia” padahal demi cuan).

Anacondanya bukan sembarangan:

  • Bisa ngelacak manusia lewat wifi hotspot.
  • Bisa nge-roasting orang dengan tatapan sinis (kayak netizen +62).
  • Dan tentu saja, makin lapar kalau ada orang ngomong “konten dulu, nyawa belakangan”.

Sepanjang film, penonton bakal ketawa sekaligus mikir:
👉 Kenapa manusia masih suka main-main sama alam?
👉 Kenapa kapitalisme lebih serem daripada ular itu sendiri?
👉 Dan kenapa selalu ada satu karakter yang bilang “tenang, aku punya rencana” sebelum langsung dimakan?

Jadi, Anaconda 2025 adalah film survival-horror-komedi yang diam-diam ngajak kita mikir: siapa yang lebih beracun—ular raksasa atau sistem ekonomi yang bikin semuanya jadi tontonan?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *